Kejang demam adalah kondisi yang sering terjadi pada anak-anak, terutama mereka yang berusia antara 6 bulan hingga 5 tahun. Meskipun sering kali tidak berbahaya, kejang demam dapat menimbulkan kekhawatiran besar bagi orang tua yang melihat anak mereka mengalaminya.
![]() |
Dokter Ayu Permata Santi sedang melakukan pemeriksaan pada balita di Puskesmas Tonrorita |
Salah satu hal yang penting untuk diketahui adalah bagaimana kejang demam dikategorikan dalam sistem medis, termasuk dalam kode ICD 10. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai kejang demam, kode ICD 10 R56, serta apa yang perlu orang tua ketahui untuk menghadapinya.
Apa Itu Kejang Demam pada Anak?
Kejang demam adalah jenis kejang yang terjadi sebagai respons terhadap demam tinggi, biasanya akibat infeksi. Kejang ini sering terjadi pada anak-anak, karena sistem saraf mereka masih dalam tahap perkembangan. Kejang demam dapat terjadi ketika suhu tubuh anak meningkat dengan cepat, mencapai angka lebih dari 38°C, akibat infeksi virus atau bakteri.
Secara umum, kejang demam dapat dibagi menjadi dua jenis utama:
- Kejang Demam Sederhana: Kejang ini berlangsung kurang dari 15 menit, hanya terjadi sekali dalam 24 jam, dan biasanya tidak menyebabkan komplikasi lebih lanjut.
- Kejang Demam Kompleks: Kejang ini berlangsung lebih lama, lebih dari 15 menit, atau terjadi lebih dari satu kali dalam 24 jam. Kejang jenis ini membutuhkan penanganan medis segera.
Meskipun kejang demam dapat menakutkan bagi orang tua, kebanyakan anak yang mengalaminya akan pulih sepenuhnya tanpa masalah jangka panjang.
Kode ICD 10 untuk Kejang Demam: R56
Dalam sistem pengkodean medis internasional, kejang demam termasuk dalam kategori R56, yang merujuk pada "Keadaan kejang yang tidak spesifik". Dalam kode ICD 10, kejang demam lebih tepatnya dikategorikan dalam subkategori R56.0, yang menunjukkan bahwa kejang ini disebabkan oleh demam. Kode ini digunakan oleh tenaga medis untuk mencatat dan mengklasifikasikan kasus kejang demam, sehingga mempermudah pengelolaan data kesehatan pasien.
Penting untuk diketahui bahwa meskipun kejang demam memiliki kode ICD 10 khusus, kejang yang disebabkan oleh demam umumnya tidak memerlukan pengobatan khusus, kecuali jika kejang berlangsung lama atau terjadi berulang kali. Dalam kasus seperti itu, penanganan medis yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Penyebab Kejang Demam pada Anak
Kejang demam umumnya terjadi ketika tubuh anak mengalami kenaikan suhu yang signifikan, terutama saat melawan infeksi. Berikut adalah beberapa penyebab umum yang dapat memicu kejang demam pada anak:
-
Infeksi Saluran Pernapasan: Infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan atas, seperti pilek, flu, atau infeksi tenggorokan, sering menyebabkan demam yang bisa memicu kejang.
-
Infeksi Telinga: Infeksi telinga tengah juga dapat menyebabkan demam tinggi yang memicu kejang demam.
-
Infeksi Virus Lain: Beberapa virus, seperti virus campak, cacar air, dan rotavirus, juga dapat menyebabkan demam tinggi yang meningkatkan risiko kejang.
-
Vaksinasi: Dalam beberapa kasus yang sangat jarang, vaksinasi dapat menyebabkan demam tinggi yang memicu kejang. Namun, kejang yang disebabkan oleh vaksinasi umumnya bersifat sementara dan jarang terjadi.
-
Penyakit Lain yang Menyebabkan Demam: Beberapa penyakit serius, seperti meningitis atau ensefalitis, dapat menyebabkan demam tinggi yang bisa mengarah pada kejang demam. Namun, kasus seperti ini cukup jarang terjadi.
Gejala Kejang Demam pada Anak
Gejala utama kejang demam adalah terjadinya kejang yang biasanya disertai dengan gejala demam. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala yang bisa Anda perhatikan pada anak yang mengalami kejang demam:
- Demam Tinggi: Anak akan mengalami demam dengan suhu tubuh lebih dari 38°C.
- Kejang: Kejang biasanya berupa gerakan tubuh yang tidak terkendali, seperti gerakan tonik-klonik (tubuh kaku diikuti dengan gerakan bergetar).
- Kesadaran Berkurang: Anak mungkin tidak sadarkan diri atau tampak bingung selama dan setelah kejang.
- Mata Menjulur atau Terbalik: Anak dapat menunjukkan gerakan mata yang tidak normal, seperti melihat ke atas atau mata terbalik.
- Gerakan Otot yang Tidak Terkendali: Gerakan tubuh yang tiba-tiba dan tidak terkendali, seperti tangan dan kaki yang bergetar.
Kejang ini biasanya berlangsung hanya beberapa menit, dan anak akan kembali sadar setelahnya. Meskipun sering kali tidak berbahaya, sangat penting untuk memantau kondisi anak dengan cermat dan mencari pertolongan medis jika diperlukan.
Penanganan Kejang Demam pada Anak
Penanganan kejang demam yang tepat sangat penting untuk mengurangi risiko cedera dan memberikan kenyamanan bagi anak. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil jika anak Anda mengalami kejang demam:
-
Menjaga Keamanan Anak: Pastikan anak tidak terluka selama kejang. Jika anak terjatuh, segera letakkan anak di tempat yang aman dan jauhkan benda-benda keras atau tajam.
-
Posisikan Anak dengan Benar: Letakkan anak dengan posisi miring atau miring ke satu sisi untuk memastikan saluran pernapasan tetap terbuka dan mencegah anak tersedak jika muntah.
-
Jangan Masukkan Sesuatu ke dalam Mulut Anak: Meskipun sering kali terdengar mitos, jangan pernah memasukkan sendok atau benda lain ke dalam mulut anak yang sedang kejang, karena dapat menyebabkan cedera pada mulut atau tenggorokan.
-
Periksa Waktu Kejang: Jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit, segera bawa anak ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
-
Cek Suhu Tubuh Anak: Gunakan termometer untuk memeriksa suhu tubuh anak. Jika suhu tubuh anak lebih dari 38°C, berikan obat penurun demam seperti parasetamol atau ibuprofen sesuai petunjuk dokter.
Kapan Harus Membawa Anak ke Dokter?
Meskipun sebagian besar kejang demam tidak berbahaya, ada beberapa situasi di mana Anda harus segera membawa anak ke rumah sakit, antara lain:
- Kejang berlangsung lebih dari 5 menit atau lebih dari satu kali dalam 24 jam.
- Anak tampak sangat lemah atau tidak responsif setelah kejang.
- Kejang disertai dengan kesulitan bernapas, ruam, atau gejala lainnya yang tidak biasa.
- Anak kurang dari 3 bulan dan mengalami demam.
Kesimpulan
Kejang demam adalah kondisi umum yang sering dialami oleh anak-anak, terutama ketika mereka mengalami demam tinggi akibat infeksi. Meskipun kebanyakan kejang demam bersifat sementara dan tidak berbahaya, penting bagi orang tua untuk mengetahui cara menanganinya dengan tepat. Pengkodean ICD 10 R56 memudahkan para tenaga medis untuk mencatat dan mengklasifikasikan kejang demam dengan benar, yang mempermudah diagnosis dan perawatan.
Jika anak Anda mengalami kejang demam, tetap tenang, ikuti langkah-langkah penanganan yang benar, dan segera hubungi dokter jika ada kejang yang berlangsung lama atau gejala yang mengkhawatirkan.